Ikutilah seperti resminya padi . . . semakin berisi tunduk ke bumi . . . semakin berilmu merendah diri . . . itu sifat yang terpuji . .
English German Dutch Italian Russian Greek French Spanish Arabic Korean Japanese Chinese Indonesian

Senin, 22 Februari 2010

A Cold Sleet



BANDUNG. Hujan es disertai angin kencang mengguyur sebagian Kota Bandung, Minggu (30/3/2008). Butiran es berukuran 1 hingga 3 cm itu mulai berjatuhan pada pukul 13.20 hingga pukul 13.50 WIB. Akibatnya, banyak atap rumah penduduk bocor, terutama yang terbuat dari bahan fiberglass.


Angin kencang yang menyertai hujan es itu sempat membuat warga panik, bahkan sempat berpikir bahwa kiamat akan tiba. “Baru sekarang peristiwa seperti ini terjadi. Es berjatuhan, membuat takut,” selain menimbulkan suara gaduh, bongkahan es hampir setebal kira-kira 20 cm membuat sebagian atap rumah warga bolong-bolong dan hancur.

Peristiwa itu juga membuat jalan dipenuhi dedaunan, batu-batuan, bercampur tanah, taman, pohon, kolam, semuanya berantakan.

Kini kembali terjadi lagi di Kota Bandung, Sabtu (20/2/2010) pukul 13.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun peristiwa ini hanya terjadi sekira 10 menit.


Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung Hendri Subakti menyebutkan, fenomena hujan es ini merupakan bagian dari masa pancaroba menuju musim kemarau. “Masa ini ditandai dengan beberapa fenomena alam yang tidak biasa atau ekstrem, seperti angin puting beliung dan hujan es,” ujarnya.
Hujan es, menurut Hendri, muncul akibat daya angkat di awan Cumulus nimbus lebih besar dari hari biasa. “Uap air yang terkondensasi tidak lantas jatuh, tetapi terangkat. Akibat suhu yang mencapai minus derajat Celsius, tetes-tetes air mengkristal,” ujar Hendri menjelaskan.


Bookmark and Share

Rabu, 17 Februari 2010

Meniti Jalan Kehidupan


Tapak perjalanan itu semakin jauh
membekas pada alur-alur jalan hidup
menoreh pendakian...

Ada urusan kelelahan yang membayang
Ada duri-duri yang menusuk tajam
Ada kegamangan yang muncul tenggelam
dan Tapak Perjalanan Itu semakin Jauhhh...

Duhai,... Rabb, Al-Aliim...
jika kau tutup tabir ilmu-Mu
Siapa yang sanggup menyibaknya untuk-ku?

Duhai,... Rabb, Al-Hakim...
jika Kau rahasiakan hikmah-Mu
siapa yang sanggup menyatakan padaku?

Duhaii,... Rabb, Al-Latif...
Jika Kau bekukan Kelembutan-Mu
Siapa yang sanggup mncairkan kerasnya hatiku?
Sedang Engkau tahu, rapuhnya diri di tengah badai Ayat-Mu
Sedang Engkau tahu, dangkalnya akal di pusaran Kuasa-Mu
Sedang Engkau tahu,lemahnya jiwa digelaran Jiwa-Mu

Tapak perjalanan itu semakin Nyata, membekas pada alur-alur hidup
menyampaikan pesan akan kehinaan dan kealpaan diri...
menggugat janji untuk senantiasa mengabdi
menagih sumpah untuk selalu tambat di atas jalan pendakian
menyadarkan kemana terminal terakhir perjalanan...

Dan Tapak perjalanan itu semakin Nyata
Tapak perjalanan itu semakin hidup
melantunkan peringatan akan kelemahan makhluk bernama "INSAN"...
Mendendangkan Irama Cinta, kelapangan dan Kasih sayang...
Mengajarkan Indahnya Kesabaran, hikmah dan kebijakan...
Memahamkan arti sebuah perjuangan panjang....
Dan,.. Tapak perjalan itu semakin hidup...

Rabb, jika rasa sakit itu,...
Kau ganti dengan kesembuhan yang berlapis-lapis
dan luka itu menjadi sebab syahdunya pengaduanku pada-Mu,
Aku ridha...
Rabb... ajari aku dengan Asma-Mu yang Agung
agar aku mengerti arti setiap penciptaan-Mu...

Sumber

Bookmark and Share

My Friends

TESTIMONI

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons